Senin, 13 Mei 2013
Mengenal Komponen Server: Tipe RAID dan Tingkatannya
Senin, 13 Mei 2013 by Unknown
Secara
sederhana, RAID adalah sebuah cara menggabungkan sekelompok hard disk untuk
membentuk satu “virtual” drive. Tujuannya bukan hanya sekedar untuk mendapatkan
ruang yang lebih besar, tetapi juga membangun perlindungan data dengan fungsi
redundansi / melakukan duplikasi data dalam drive tambahan. Oleh karena itu,
bila kelak salah satu drive gagal/down, maka data akan tetap aman dan tersedia.
Singkatnya, RAID menyediakan dua keunggulan utama: ruang dan keamanan data.
Nah, dalam artikel berikut saya akan berbicara mengenai RAID beserta tingkatan,
kelebihan dan kekurangannya.
A.
TIPE RAID
Ada
dua tipe implementasi RAID. Yaitu:
- Software RAID: Semua konfigurasi ditangani oleh sistem operasi/software.
Keuntungan dari RAID software yang sangat murah, karena tidak perlu membeli
perangkat keras tambahan untuk mengelola RAID. Tetapi karena tidak dikelola
oleh hardware sendiri, maka kelemahannya adalah dia butuh sumber daya memori
dan daya CPU tambahan dari komputer.
- Hardware RAID: Semua informasi tentang konfigurasi RAID disimpan dalam
interface card dalam bentuk perangkat keras. Keuntungannya adalah meningkatkan
kinerja. Karena semuanya ditangani oleh interface card, sehingga komputer tidak
tidak perlu menggunakan memori atau daya CPU untuk menjalankan RAID.
Dulu
sekali, Hardware RAID bisa dikatakan jadi primadona. Namun seiring
berkembangnya waktu, multi-core CPU dan memori sudah bisa didapatkan
dengan harga yang semakin terjangkau dan semakin mumpuni kualitasnya. Maka
dengan CPU yang lebih cepat, Software RAID pun sekarang bisa melakukan
kinerja sebaik Hardware RAID dan bahkan bisa lebih cepat dalam beberapa kasus.
B.
LEVEL RAID
Tingkatan
RAID pada dasarnya merupakan cara / teknik konfigurasi hard drive. Setiap level
memiliki kelebihan dan kekurangan. Ada yang unggul di sisi ruang /storage
tetapi lemah di sisi keamanan datanya, ada yang unggul di sisi keamanan namun
lemah kinerjanya, dsb. Pada dasarnya tidak ada yang “terbaik” untuk RAID.
Masing-masing dari level berikut bisa dikatakan “terbaik” tergantung dengan
situasinya. Jadi terserah kebijaksanaan kita untuk menentukan.
Raid 0
Dengan
RAID 0, kita menggunakan dua / lebih hard disk yang bertindak seolah-olah
mereka satu hard disk. Raid 0 diibaratkan memiliki “0″ perlindungan.
Bahkan karena kita menggunakan dua hard disk maka kita memiliki dua kali risiko
kehilangan data. Karena bila salah satu drive mengalami error, maka kita
terancam kehilangan data.
Kelebihan:
- RAID 0 menggunakan ruang hard disk secara maksimal karena tidak ada redundasi data.
- RAID 0 punya kecepatan yang lebih karena lebih banyak ruang dari dua hard disk yang dijadikan satu.
Kekurangan:
- Tidak ada perlindungan. Jadi jika kita kehilangan satu hard disk tunggal, data kita akan hilang.
- Karena kita menggunakan dua hard drive tanpa redundansi, maka resiko kita jadi dua kali lipat. Makanya akan lebih aman untuk menyimpan data dalam hard disk tunggal, misalnya bila kita menyimpan file 10MB dimana masing-masing drive menerima 5MB, maka jika salah satu drive rusak, kita hanya kehilangan data 5MB.
Kapan
pakainya:
Raid
0 lebih pas digunakan oleh orang-orang yang mengutamakan ruang tetapi tidak
peduli tentang kehilangan data mereka. Jadi di kondisi apa kita menggunakan
RAID 0? Salah satu contohnya adalah sebagai server backup yang murah.
Katakanlah kita punya banyak harddisk lama yang sudah tidak dipakai lagi,
kemudian ingin membuat cadangan/backup data tetapi harddisk tua kita tidak
cukup besar untuk pekerjaan itu. Maka kita bisa tempatkan semua hard disk yang
ada untuk membentuk array RAID 0 dan menggabungkan kapasitas hardisk yang sudah
ada. Tetapi pastikan data-data yang masuk ke server ini adalah hanya untuk
tujuan backup/cadangan.
Raid 1
Dalam
RAID 1 terjadi mirrorring antar hard disk. Sehingga dia menyediakan redundansi
jika salah satu disk mengalami error. Tidak seperti RAID 0 di mana semua
space digabungkan, RAID 1 hanya menggunakan setengah ruang karena drive kedua
digunakan untuk redundansi. Dengan syarat kedua hard drive ukurannya harus
sama.
Kelebihan:Redundansi dan Kecepatan.
Kekurangan: Space hard disk tidak digunakan secara efisien. Karena
kedua hard disk adalah salinan satu sama lain, hanya setengah dari ukuran
jumlah gabungan yang digunakan.
Kapan
pakainya:RAID 1 memakan ruang/space hard
disk, tetapi lebih baik untuk kecepatan dan redundansi. Ini jadi pilihan yang
baik untuk menjalankan sistem operasi. Server pada umumnya memiliki dua level
RAID. RAID 1 yang berisi sistem operasi saja dan RAID tingkat kedua (biasanya
RAID 5) untuk penyimpanan/storage.
RAID 5
RAID
5 adalah tingkat atau level yang paling populer digunakan di server saat ini.
Dengan
RAID 5 kita bisa memiliki performa dan efisiensi penggunaan ruang. Dalam RAID 5
redundansi didistribusikan di antara semua drive. Jumlah minimum dari drive
yang dapat digunakan pada RAID 5 adalah tiga.
Kelebihan:
- Efisiensi penggunaan kombinasi harddisk.
- Toleransi kesalahan: Jika salah satu hard disk down/error maka data tetap aman.
Kekurangan:
- Kecepatan RAID 5 tidak secepat RAID 0 atau 1.
- Jika lebih dari satu hard disk mengalami error, maka data terancam hilang.
Kapan
menggunakan: RAID 5 adalah pilihan terbaik untuk
data storage, karena efisien dalam penggunaan ruang dan menyediakan redundansi
data.
RAID 6
RAID
6 pada dasarnya sama dengan RAID 5, dengan perbedaan dua drive bisa down pada
saat yang sama bukan hanya satu. Jumlah minimum dari drive yang dapat digunakan
dengan RAID 6 adalah empat.
Kelebihan: Meskipun dua hard disk down bersamaan, data kita tetap
aman.
Kekurangan:
- Space total hard drive sangat berkurang karena lebih banyak dialokasikan untuk partisi redundansi.
- Kecepatan RAID 6 tidak secepat RAID 0 atau 1.
- Proses rebuilt lebih lambat. Ketika drive down, maka perlu rebuilt kembali. Kinerja akan menurun jauh bila dibandingkan dengan metode RAID lainnya.
Kapan
menggunakan:
RAID
6 baik digunakan untuk media storage. Sebab pada dasarnya RAID 6 sama dengan
RAID 5 dengan keamanan data yang lebih baik. Namun akibatnya, kita akan
kehilangan sekitar 40% dari ruang gabungan total.
RAID Z
Raid
Z dan RAID Z2 adalah penemuan Sun Micro System. RAID Z memiliki semua manfaat
dari RAID 5 dan fitur lainnya yang membuatnya jauh lebih unggul. Seperti dengan
RAID 5, RAID Z dapat mendukung sejumlah hard disk yang bekerja sama dan satu
disk untuk redudansi. Jumlah minimum dari hard disk adalah tiga dan hanya satu
yang bisa down pada suatu waktu. Jika lebih dari satu hard disk rusak pada saat
yang sama, maka kita beresiko kehilangan data.
Kelebihan: Memiliki semua kelebihan dari RAID 5 dan fitur lainnya.
Kelemahan: Hanya dapat digunakan dengan OS berbasis Open Solaris
seperti Nexenta dan atau sistem berbasis BSD seperti FreeBSD.
Kapan
menggunakan: RAID Z adalah level RAID
terbaik untuk penyimpanan/storage. Pada dasarnya RAID Z melengkapi hampir semua
kekurangan dari RAID tingkat sebelumnya dan menambahkan banyak fitur baru.
Namun hanya bisa digunakan dengan sistem berbasis Solaris dan BSD. RAID Z
sangat baik untuk digunakan dalam NAS / lainnya untuk penyimpanan data berskala
besar.
RAID Z2
Raid
Z2 hampir identik dengan Raid Z dan mirip dengan RAID 6. Dalam RAID Z2, meski
dua hard disk bisa down di waktu bersamaan namun data akan tetap aman dan mudah
diakses. Sama seperti RAID Z, RAID Z2 jauh lebih unggul dengan RAID 6 karena di
dalamnya terdapat banyak fitur lainnya. Jumlah minimum drive untuk menggunakan
RAID Z2 adalah empat.
Keuntungan:
- Data lebih aman meski dua drive bisa down pada saat yang sama bukan hanya satu.
- Memiliki semua manfaat dari RAID Z.
Kekurangan:
- Dua hard disk digunakan untuk paritas, sehingga ukuran jumlah gabungan space sangat terbatas.
- Hanya dapat digunakan dengan OS berbasis Open Solaris seperti Nexenta dan atau sistem berbasis BSD seperti FreeBSD.
Kapan
menggunakan:Sama seperti RAID Z tetapi
dilengkapi dengan tambahan tingkat keamanan. Tidak untuk digunakan jika butuh
space yang besar.
RAID 10
RAID 10 adalah gabungan dari
RAID 1 + RAID 0. Makanya dia bisa memberikan optimasi untuk toleransi
kesalahan. Dimana RAID 0 memiliki kecepatan yang lebih karena lebih banyak
ruang dari dua hard disk yang dijadikan satu, sedangkan RAID 1 memberikan
mirroring disk untuk redundansi. Dalam beberapa kasus, RAID 10 menawarkan data
yang lebih cepat membaca dan menulis daripada RAID 5 karena tidak perlu
mengelola paritas. Minimum harddisk yang bisa digunakan adalah 4 hard disk.
Keunggulan:
- Memiliki manfaat dari kecepatan dari RAID 0 dan Mirroring dari Raid 1.
- Tingkat keamanan terhadap kemungkinan hilangnya data yang lebih baik dari penggunaan sebuah harddisk.
Kelemahan:
- Memiliki segala kekurangan yang dimiliki RAID 1 dan RAID 0.
- Kegagalan disk memiliki efek pada throughput, meskipun hal ini masih dapat ditoleransi.
Sekiranya pengertian dari RAID, semoga dapat membantu anda yang tengah kesulitan dalam urusan RAID :)
This post was written by: Author Name
Author description goes here. Author description goes here. Follow him on Twitter
Get Updates
Subscribe to our e-mail newsletter to receive updates.
Related Articles
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Responses to “Mengenal Komponen Server: Tipe RAID dan Tingkatannya”
Posting Komentar